Teknologi Pembuatan Fiberbrick dan Minibrick
Dalam upaya diversifikasi produk berbahan baku limbah padat kelapa sawit, fiberbrick merupakan salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dan nilai ekonomis serat TKS. Fiberbrick
adalah salah satu produk komposit berupa biomassa yang dipadatkan dan
dibentuk dengan berbagai tujuan penggunaan antara lain sebagai bahan
pengganti batu bata pada pembuatan konstruksi dinding atau penyekat atau
sebagai bahan insulasi. Selain fiberbrick, juga diproduksi minibrick (fertilizer supplement)
sebagai media tanam atau media pembenah tanah. Dalam pengembangannya,
produk ini akan dilengkapi dengan bahan pembenah tanah seperti kompos
atau pupuk organik sesuai kebutuhan tanaman.
Teknologi Pembuatan Briket Arang dari Cangkang dan TKS
Cangkang
dan tandan kosong sawit merupakan produk samping hasil pengolahan
industri kelapa sawit. Sampai saat ini biomassa ini masih dimanfaatkan
sebagai arang aktif dan biobriket. Melalui penyempurnaan teknik-teknik
pengarangan cangkang dan disain tungku atau kilang (kiln)
pengarangan diharapkan dapat menghasilkan arang dari proses pengarangan
yang tepat dan meminimalisasi abu (residu) menjadi suatu paket teknologi
pengarangan cangkang kelapa sawit. Dalam pengembangannya, arang akan
dijadikan sebagai sumber bahan bakar alternatif ramah lingkungan.
Teknologi Pembuatan Kertas Lainer
Kertas
lainer merupakan jenis kertas industri yang digolongkan sebagai karton.
Pada penggunaan akhir kertas ini akan mengalami proses cetak dan
tekanan akibat tumpukan atau tekanan dari bahan yang dikemasnya. Karena
itu persyaratan utama dari kertas lainer adalah memiliki sifat ketahanan
retak dan ketahanan tekan lingkar (ring crush) yang tinggi.
Untuk mendapatkan kedua sifat tadi maka biasanya kekuatan kertas lainer
bertumpu pada penggunaan NUKP (pulp kraft serat panjang belum putih)
dengan proporsi sekitar 10 – 20%. Saat ini Indonesia tidak memproduksi
NUKP sehingga kebutuhan NUKP harus diimpor dari luar negeri dan harganya
mahal.
Berbagai
penelitian pemanfaatan tandan kosong sawit sawit (TKS) untuk bahan baku
kertas telah dilakukan. Tinjauan morfologis terhadap serat TKS
menunjukkan bahwa serat ini layak untuk dibuat kertas. Panjang serat
rata-rata berkisar antara 0,76 – 1,20 mm, relatif lebih besar dari
rata-rata panjang serat pendek (<0,9 mm). Pemakaian serat TKS dalam
pembuatan kertas diharapkan dapat menggantikan fungsi serat asli yang
biasa digunakan.
Teknologi Proses Pembuatan Pupuk Kompos dari Limbah Sawit dan Komposisinya
Teknologi
produksi kompos dari tandan kosong sawit (TKS) merupakan satu teknologi
pengolahan limbah yang sekaligus dapat mengatasi masalah limbah padat
dan limbah cair di PKS. Penerapan teknologi ini memungkinkan PKS untuk
menerapkan konsep zero waste yang berarti tidak ada lagi limbah
padat dan cair yang dibuang. Proses pengomposan TKS dimulai dengan
pencacahan TKS dengan mesin pencacah. TKS yang telah dicacah dan
ditumpuk di atas lantai semen pada udara terbuka atau di bawah atap.
Tumpukan dibalik 3- 5 kali seminggu dengan mesin pembalik BAKHUS dan
disiram dengan limbah cair PKS. Pada akhir pengomposan yang berlangsung
selama 6-8 minggu, kompos diayak dan dikemas.
Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
ReplyDeleteKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802