Penduduk Indonesia yang bergolongan ekonomi menengah ke bawah masih
cukup banyak yang menggunakan minyak tanah sebagai bahan bakar untuk
menjalankan kehidupan kesehariannya. Padahal, harga minyak bumi yang
beberapa tahun terakhir ini sangat bergejolak dan cenderung mengalami trend kenaikan
harga membuat harga minyak tanahpun semakin meningkat. Berbagai sumber
energi alternatif pengganti BBM tentunya sangat diperlukan dalam rangka
menghadapi kondisi ini. Salah satu energi alternatif untuk kebutuhan
memasak yang berpotensi bagi penduduk ekonomi menengah ke bawah adalah
briket batubara.
Walaupun cadangan batubara di Indonesia relatif besar, sebagian besar sumber daya batubatra tersebut merupakan batubara berperingkat rendah yang berkadar air tinggi. Batubara berperingkat rendah akan cocok untuk berbagai kebutuhan rumah tangga dan industri kecil, misalnya memasak. Oleh karena itu, bentuk briket merupakan bentuk paling cocok sebagai sumber energi alternatif memasak di kegiatan rumah tangga.
Walaupun cadangan batubara di Indonesia relatif besar, sebagian besar sumber daya batubatra tersebut merupakan batubara berperingkat rendah yang berkadar air tinggi. Batubara berperingkat rendah akan cocok untuk berbagai kebutuhan rumah tangga dan industri kecil, misalnya memasak. Oleh karena itu, bentuk briket merupakan bentuk paling cocok sebagai sumber energi alternatif memasak di kegiatan rumah tangga.
Selanjutnya, perbandingan analisis ekonomi pada investasi dan pengeluaran saat menggunakan minyak tanah, elpiji, dan briket batubara akan diperlihatkan. Berbagai asumsi yang dipakai dalam analisis ekonomi ini adalah sebagai berikut:
- Investasi awal untuk penggunaan minyak tanah dan briket batubara adalah berupa kompor
- Investasi awal untuk penggunaan elpiji adalah berupa kompor gas, regulator, dan tabung elpiji 3 kg.
- Harga dari minyak tanah dan elpiji adalah harga yang ditetapkan oleh PT Pertamina sebagai bahan bakar bersubsidi
- Harga briket batubara merupakan harga nyata di daerah Bandung, Jawa Barat (di tingkat pengecer)
- Lama penggunaan bahan bakar : 2 jam/hari
Minyak Tanah
|
Elpiji
|
Briket
|
||
Investasi Awal (Rupiah)
|
50000
|
300000
|
60000
|
|
Harga (Rupiah/Unit)
|
2500
|
15000
|
1500
|
|
Lama Pemakaian (hari)
|
1
|
10
|
1
|
|
Pengeluaran Bulanan (Rupiah)
|
75000
|
45000
|
45000
|
|
Pengeluaran Total (Rupiah)
|
6 bulan
|
500000
|
570000
|
330000
|
1 tahun
|
950000
|
840000
|
600000
|
Sumber:
Rangkuman paper yang ditulis oleh Dimas Putra Paramajaya, 2011, “Pemanfaatan Briket Batubara sebagai Sumber Energi Alternatif untuk Industri Kecil dan Rumah Tangga” dengan referensi sebagai berikut:
- Goleczka J, et al, 1988, United States Patent Number: 4,738,685 tertanggal 19 April 1988
- Gronli M, Industrial Production of Charcoal, SINTEF Energy Research
- Hawaria, 2000, Pengaruh Volatile Matter Briket Batubara pada Pembakarannya, Universitas Indonesia
- Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor: 47 Tahun 2006, Pedoman Pembuatan dan Pemanfaatan Briket Batubara dan Bahan Bakar Padat Berbasis Batubara
- Suganal, 2008, Rancangan Proses Pembuatan Briket Batubara Nonkarbonisasi Skala Kecil dari Batubara Kadar Abu Tinggi, Jurnal Teknologi Mineral dan Batubara, Vol.5 No.13 Januari 2009
- Suhala S, Quo Vadis Kebijakan Energi Nasional, Majalah TAMBANG, 25 Oktober 2010
- Yusgiantoro, P, 2006. Peran Strategis Gasifikasi Batubara Untuk Memperkuat Ketahanan Energi Nasional, Paparan Seminar Gasifikasi Batubara Peringkat Rendah, Jakarta, Mei 2006.
Permisi Ya Admin Numpang Promo | www.fanspoker.com | Agen Poker Online Di Indonesia |Player vs Player NO ROBOT!!! |
ReplyDeleteKesempatan Menang Lebih Besar,
|| WA : +855964283802 || LINE : +855964283802