Sunday 24 March 2013

Metode Pembuatan Minyak Jahe


Minyak Jahe 

Jahe merupakan salah satu tanaman obat dengan beragam khasiat. Tumbuhan yang digolongkan ke dalam suku temu-temuan ini memang mengandung banyak senyawa aktif yang baik bagi kesehatan. Salah satu senyawa aktif tersebut adalah minyak atsiri. Minyak ini merupakan senywa ayang sangat mudah menguap dan istimewanya tidak larut di dalam air. Aroma khas jahe sesungguhnya berasal dari minyak atsiri ini. Mencermati hal tersebut, kini banyak orang yang mengolah jahe untuk diambil bagian minyaknya. Minyak ini bisanya digunakan sebagai aroma terapi sebab ampuh untuk memberi efek relaksasi. Minyak jahe ini diperoleh dengan cara destilasi. Tertarik mencoba? Berikut proses pembuatan minyak jahe.

Metode Penyulingan

Untuk mendapatkan minyak jahe, langkah yang dilakukan tentu dengan penyulingan atau destilasi. Teknik penyulingan ini bisa dilakukan mellaui tiga cara yakni metode perebusan, pengukusan, dan uap langsung. Metode perebusan dilakukan dengan cara merebus bahan di dalam air mendidih. Proses perebusan tersebut akan membuat minyak atsiri jahe menguap bersama air. Langkah selanjutnya dengan melewatkan uap di kondesor untuk proses kondensasi. Alat yang digunakan adalah suling perebus.

Jika menggunakan metode pengukusan, bahan dikukus di dalam ketel khusus yang bentuknya hampir mirip dengan dandang biasa.  Proses kukus ini juga akan menghasilkan uap dimana air dan minyak telah becampur. Kemudian uap ini dialirkan ke kondesor untuk proses kondensasi. Sama dengan metode perebusan, alat yang digunakan untuk menyuling minyak pada uap adalah suling, tetapi khusus untuk pengukus. Metode pengukusan ini adalah teknik pembuatan minyak jahe yang paling banyak dilakukan oleh petani minyak jahe skala kecil. Hasilnya cukup baik dan prosesnya pun sangat efisien.

Metode terakhir adalah Uap Langsung. Metode ini dimulai dengan mengalirkan uap ke bahan. Uap tersebut berasal dari ketel pembangkit uap. Selanjutnya, uap tersebut akan membawa minyak atsiri dari bahan/jahe ke kondesor. Suling yang digunakan pada metode ini dinamakan suling uap langsung. Metode ini paling banyak digunakan oleh produsen minyak jahe skala besar.

Teknik Pengukusan

Jika Anda tertarik untuk menggeluti produksi minyak jahe skala kecil, berikut langkah pembuatan yang bisa Anda lakukan. Langkah pertama tentu adalah menyiapkan bahan. Adapun bahan yang dibutuhkan adalah:
  • Rimpang jahe. Pilihlah yang memiliki kualitas unggul. Agar produksi lebih banyak, gunakan rimpang jahe merah sebab mengandung minyak atsiri yang lebih banyak dibandingkan jenis lainnya.
  • Kertas saring dengan lapisan magnesium karbonat.
Sementara itu, peralatan yang digunakan adalah :
  • Alat suling pengukus. Alat ini terdiri atas ketel suling, penampung hasil dan pengembun uap atau biasa disebut kondesor.
  • Botol berwarna gelap atau jerigen berkualitas tinggi.

Cara Pembuatan Minyak Atsiri:
Pertama cuci rimpang jahe. Setelah itu potong-potong dalam ukuran kecil atau dirajang dengan ketebalan 2 hingga 4 milimeter. Jauh lebih baik lagi jika jahe dimemarkan sampai gepeng. Tidak perlu mengupas kulit jage karena akan mengurangi hasil produksi minyak jahe. Langkah selanjutnya adalah menyiapkan alat suling. Pertama bersihkan alat penyulingan. Selanjutnya isi dengan air bersih sampai mencapai ketinggian 3 sampai 5 cm dari dasar alat penyulingan. Sebaiknya gunakan air hujan sebab tidak akan meninggalkan lapisan kerak pada alat penyulingan Anda. Selanjutnya, masukkan jahe ke dalam ketel. Pastikan susunannya teratur dan menyisakan rongga untuk jalur uap. Setelah tersusun baik, ketel dipanaskan. Usahakan agar api tidak terlalu besar dan menyentuh dinding ketel. Sebab akan membuat bahan gosong. 
Jika proses dilakukan secara benar, uap akan menuju bagian ketel yakni penampung hasil. Biasanya minyak yang dihasilkan berwarna kuning kecoklatan. Jika minyak masih mengandung air, pakailah kertas magnesium karbonat untuk memisahkan secara sempurna air dan minyak. Terakhir adalah langkah pengemasan. Minyak jahe mudah menguap jadi gunakan botol atau jerigen dengan penutup rapat.




http://tentangjahe.blogspot.com

No comments:

Post a Comment