A. PEMANASAN
Proses
pembuatan VCO dengan pemanasan hampir sama dengan cara membuat minyak
kelapa secara tradisional. Pertama, kelapa dibuat santan dengan
mencampurkan 1 kg parutan kelapa dengan 2 liter air. Santan tersebut
kemudian didiamkan selama lebih kurang 12 jam. Setelah didiamkan, santan
akan terbagi menjadi tiga lapisan. Lapisan pertama disebut krim
(kanil—Jawa), lapisan kedua skim yang berupa protein, dan lapisan ketiga
berupa air.
Lapisan paling atas yang berupa
krim diambil dengan cara disendok supaya tidak bercampur dengan larutan
lapis kedua. Pengambilan krim juga bisa dilakukan dengan menyedotnya
menggunakan selang kecil. Selanjutnya krim tersebut dipanaskan supaya
terbentuk minyak. Berikut ini proses pemanasan krim sampai menjadi
minyak kelapa murni. Masukkan krim ke dalam wajan yang sudah mulai
dipanaskan. Lebih baik menggunakan wajan antilengket agar mudah dalam
membersihkannya.
Wajan yang digunakan untuk
memasak krim sebaiknya tidak digunakan untuk memasak masakan lain supaya
aroma minyak yang dibuat tidak terpengaruh. Gunakan api kecil dan aduk
krim perlahan-lahan supaya tidak hangus dan blondo tidak menjadi
berwarna kecoklatan. Hentikan pemanasan jika telah terjadi pemisahan
blondo dengan minyak.
Selanjutnya
angkat dan dingikan. Saring blondo dari minyak. Pres blondo agar semua
minyak keluar. Semua minyak yang diperoleh ini masih merupakan minyak
mentah. Panaskan kembali minyak hingga didapat minyak yang lebih jernih.
Jika di dalam minyak masih terdapat blondo, usahakan tetap berwarna cokelat
muda dan tidak hangus. Saring minyak dengan kertas penyaring untuk
mendapatkan minyak yang jernih. Selain dengan penyaringan, minyak kelapa
juga bisa diendapkan beberapa lama sehingga diperoleh minyak bening di
bagian atas. Dengan cara ini, untuk mendapatkan 1 liter minyak,
membutuhkan 10-15 butir kelapa.
B. FERMENTASI
Dengan
pembuatan minyak kelapa dengan fermentasi, krim yang didapat
dicampurkan dengan enzim untuk memecahkan emulsi. Enzim yang bisa
digunakan di antaranya enzim mikroba atau ragi dari Saccharomyces
cerevisae. Bisa juga menggunakan enzim pemecah emulsi lainnya, seperti
poligalaktruronase, amilase, atau pektinase. Berikut ini langkah-langkah
membuat minyak kelapa dengan fermentasi.
- Krim yang diperoleh dari santan dicampur dengan
enzim
pemecah emulsi yang berupa cuka nira dengan perbandingan 2 sendok makan
cuka nira untuk 1 liter krim santan. Campuran diaduk sampai merata dan
difermentasi selama 10-14 jam. Biarkan larutan krim terfermentasi 1-2
hari.
- Fermentasi dikatakan berhasil
jika diperoleh tiga lapisan dalam krim yang difermentasi yakni,fninyak,
blondo, dan air. Pisahkan lapisan minyak secara hati-hati menggunakan
gayung atau selang kecil. Panaskan kembali minyak tersebut dengan suhu
sekitar 60° C hingga minyak murni berwarna jernih dan beraroma khas.
C. MINYAK PANCINGAN
Dengan
teknik pemancingan, molekul minyak dalam santan ditarik oleh minyak
pancing sampai akhirnya menjadi minyak semuanya. Tarikan itu akan
mengubah air dan protein yang sebelumnya terikat dengan molekul santan
menjadi terputus. Teknik ini pada dasarnya mengubah bentuk emulsi
minyak-air menjadi minyak-minyak.
Berikut ini langkah pembuatan minyak kelapa murni dengan cara pancingan.
Pilih
10-15 butir kelapa yang sudah tua untuk memperoleh 1 liter minyak
perawan. Kelapa diparut, dicampur air sebanyak 6 liter, dan diperas
hingga diperoleh santan. Santan tersebut didiamkan selama lebih kurang 1
jam sehingga krimnya terpisah dengan skim dan air.
Kumpulkan krimnya dan buang
airnya. Dari 10-15 butir kelapa biasanya akan diperoleh 3 liter krim.
Krim yang terbentuk dicampur dengan minyak pancingan berupa minyak
kelapa murni yang sudah jadi. Perbandingan minyak pancing dan krimnya
adalah 1 : 3. Aduk-aduk hingga butiran minyak menjadi kecil-kecil dan
merata. Selanjutnya diamkan selama lebih kurang 8 jam hingga terbentuk 3
lapisan, yaitu minyak perawan, blondo, dan paling bawah air.
Pisahkan minyak perawan dengan
sendok sayur ke wadah lain untuk difilterisasi atau proses penyaringan.
Jika setelah disaring aromanya masih tetap berbau kurang sedap, berarti
proses penyaringan tersebut belum bersih benar.
http://tipspetani.blogspot.com
No comments:
Post a Comment