1. Pengeringan Minyak (vacum dryer)
Vacum dryer adalah alat yang berfungsi untuk memisahkan air dari minyak dengan
cara penguapan dalam kondisi hampa udara. Hasil yang diharapkan dari proses ini
adalah minyak dengan kadar air 0,1 – 0,15% dan kadar kotoran 0,013 – 0,015%.
Melalui tangki apung (float tank) inilah yang mengatur jumlah minyak, pertama
minyak dialirkan ke vacum drayer. Minyak terhisap kedalam tabung melalui
pemercikan (nozzle) karena adanya hampa udara dan minyak terpencar kedalam
tabung hampa. Uap air dari tabung hampa terhisap oleh ejector 1, masuk kedalam
kondensor 1, sisa uap kondensor 1 terhisap oleh ejector 2, masuk kedalam
kondensor 2, sisa uap terakhir dihisap oleh ejector 3 dan dibuang ke atmosper atau
udara. Air yang terbentuk dalam kondensor 1 dan 2 langsung dibuang. Minyak
ditampung di Tangki Minyak produksi (oil transfer tank )dan selanjutnya
dipompakan ketangki timbun.
2. Saringan Bergetar (Vibrating
Screen)
Saringan Bergetar digunakan untuk
memisahkan benda-benda padat yang terikut minyak kasar. Benda-benda yang berupa
ampas yang disaring pada saringan ini dikembalikan ke bottom cross conveyor
untuk diproses kembali. Cairan minyak ditampung dalam tangki minyak kasar
(Crude Oil Tank / Bak RO). Saringan getar terdiri dari 2 tingkat saringan
dengan luas permukaan masing-masing 2 M2. Tingkat atas memakai kawat saringan
mesh 30 sedangkan tingkat bawah memakai mesh 40. Untuk memudahkan penyaringan
maka pada waktu penyaringan masa minyak diencerkan dengan air panas yang
bersuhu ± 60°C.
Hal–hal yang perlu diperhatikan:
1) Pengenceran dengan air diatur
sehingga cairan dalam tangki mempinyai perbandingan 1 bagian minyak dan 2
bagian lumpur ( sludge ).
2) Jumlah getaran ayakan 1400 – 3000 getaran /
menit.
3. Boiler
Boiler adalah alat yang di gunakan untuk menghasilkan steam. .
1. Inspeksi dan Persiapan Pengapian
boiler Langkah persiapan yang harus dilakukan :
1) Yakinkanlah bahwa semua
bagian-bagian yang berputar dan bergerak/bergeser telah diberi minyak pelumas
secukupnya.
2) Masuklah ke dalam ruang pembakaran
dan periksa secara berhati-hati kondisi roster, kondisi dinding dapur, dan
nozel udara apakah ada kemungkinan tersumbat.
3) Yakinkanlah bahwa alat kontrol
tekanan ruang dapur telah berfungsi dengan sempurna.
4) Periksa semua damper pengatur udara
untuk dicoba dan diteliti ratio (perbandingan) pembukaan alat penyetel dengan
posisi damper. Buka penuh damper Induced Draft fan.
5) Periksa kwantity (jumlah) bahan
bakar apakah sudah cukup tersedia untuk pengoperasian awal.
6) Operasikan peralatan pengisi bahan
bakar dalam keadaan kosong untuk meneliti fungsinya. Selanjutnya masukkan bahan
bakar ke dalam ruang bakar hingga merata diatas rangka bakar dan lakukan
pengapian untuk pemanasan awal dengan tanpa mengoperasikan komponen-komponennya
kecuali Instrument Panel.
7) Untuk pengoprasian ketel, pada saat
pemanasan awal keterangan blow down pada header Atas dan kerangan starting
valve harus terbuka penuh. Kedua kerangan ini boleh ditutup penuh setelah main
steam valve (kerangan utama) dibuka.
2. Pengapian boiler Setelah
persiapan pengapian telah terpenuhi, yakinkan bahwa didalam ruang dapur telah
menerima panas secara merata, dan dari keterangan Air Vent telah keluar steam
yang berarti tidak akan terjadi pemuaian mendadak, dan telah diperoleh tekanan
pada ketel min. 1-1,5 kg/cm2 selama pemanasan awal. Maka kita dapat melakukan
pengapian dengan mengikuti prosedur dibawah ini :
1) Periksa Kondisi air dalam water level
(gelas penduga).
2) Operasikan komponen-komponen seperti
:Double damperØDraft ControlØPerhatikan jika ada kesalahan fungsinya.
3) Operasikan I.D.fan dengan damper
ditutup sama sekali. Perlu diketahui bahwa didalam Boiler Panel dilengkapi
dengan system Inter lock.
4) Setelah I.D. Fan beroperasi normal,
posisikan handle draft control ke posisi Auto.30 – 40 %.±
5) Operasikan F.D.Fan dengan damper
utama ditutup sama sekali dan damper udara dibawah fire grate tetap buka
6) Operasikan jet Fan (2nd F.D.Fan)
dengan damper utama dibuka 50-70%, 30 %
dan damper udara ke chute bahan±damper ke ruang bakar dibuka bakar sesuai kebutuhan (lihat posisi jatuhnya
bahan bakar didalam ruang bakar). 15 menit untuk menstabilkan±Biarkan kondisi seperti ini selama system balancing draft didalam ruang dapur.
7) Perhatikan bila boiler yang
menggunakan Super Heater. Maka pada saat start pengoperasiannya kerangan blow
down pada super heater dan starting valve harus terbuka 100% : gunanya agar
kandungan air yang tertinggal didalam pipa super heater keluar. Kerangan blow
down dari super heater ini dapat ditutup setelah Main Steam valve (kerangan
utama) dibuka.
8) Operasikan alat pensupply bahan
bakar (Rotary Feeder)
9) Karena pembakaran didalam ruang
dapur belum besar, jatuhkan bahan bakar secara perlahan-lahan hingga tekanan
furnace mencapai -5 s/d -10mm Ag, prosedure ini harus ditempuh secepat mungkin
setelah tekanan dapur menaik, sebab kemungkinan timbul tekanan balik (back
fire). Jangan berdiri tepat didepan lobang pengisian.
10) Tutup kerangan buang udara (Air Vent) bila
tekanan Boiler mencapai 0,5 – 1 kg/cm2.
11) Untuk menaikkan tekanan dapat dilakukan dengan
jalan membuka damper utama F.D.Fan yang dapat dikontrol melalui instrument
panel. Ikuti prosedur-prosedur menaikkan tekanan dibawah ini :
Untuk menaikkan tekanan harus ikut mempertimbangkan faktor thermal expansi (pemuaian panas) dari badan, dinding dapur dan bagian-bagian lain ketel agar tidak terjadi bahaya lanjutan akibat pemuaian paksa. Menaikkan tekanan dengan tiba-tiba akan mengakibatkan bahaya kebocoran atau retak pada pasangan batu api. Pada saat tekanan Boiler naik secara perlahan-lahan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Apabila Uap mulai terjadi, setiap kerangan uap harus dioperasikan untuk menjaga agar handle dari masing-masing kerangan itu dapat bergerak bebas walaupun ada thermal expansi.
Untuk menaikkan tekanan harus ikut mempertimbangkan faktor thermal expansi (pemuaian panas) dari badan, dinding dapur dan bagian-bagian lain ketel agar tidak terjadi bahaya lanjutan akibat pemuaian paksa. Menaikkan tekanan dengan tiba-tiba akan mengakibatkan bahaya kebocoran atau retak pada pasangan batu api. Pada saat tekanan Boiler naik secara perlahan-lahan, hal-hal yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Apabila Uap mulai terjadi, setiap kerangan uap harus dioperasikan untuk menjaga agar handle dari masing-masing kerangan itu dapat bergerak bebas walaupun ada thermal expansi.
2. Untuk
Boiler baru, apabila tekanan mencapai 5-10 kg/cm2 setiap sambungan dengan mur
pada tutup manhole harus dikencangkan kembali. Meter level air, kerangan
pembuang, meter tekanan dan peralatan-peralatan lainnya harus diinspeksi
kefungsiannya.
3. Apabila
ketel telah mencapai tekanan kerja normal, kerangan pengaman (safety valve)
harus dicoba kefungsiannya dengan jalan mengangkat handlenya untuk meyakinkan
bahwa kerangan pengaman itu dapat bekerja dengan baik.
4. Lakukan
pemanasan pada steam pump, agar steam pum dapat tetap stand by untuk menjaga
apabila arus listrik putus pada saat boiler sedang full operation.
5.
Diperiksa bagian luar dari dapur dan ducting atas kemungkinan rusak yang disebabkan
oleh thermal expansie.
6.
Diteliti apakah ada kondisi yang kemungkinan abnormal pada setiap bagian yang
berputar atau bergerak. Perhatian khusus diberikan pada kemungkinan terlalu
panasnya Induced Draft fan.
7.
Penyaluran uap pada waktu operasi normal dari ketel .
Setiap kerangan pembuang (drain valve) pada pemipaan uap harus dibuka.ÞYakinkanlah bahwa tidak ada terjadi bahaya Hummering air, atau bunyiÞ abnormal atau kebocoran setelah dibukanya keran stop utama. Pembukaan total kerangan uap uap utama secara tiba-tiba harusÞ dihindarkan. Yang dikhawatirkan kemungkinan turunnya tekanan secara tiba-tiba dan kenaikkan level air yang tiba-tiba, yang akan menyebabkan bahaya lanjutan.
Setiap kerangan pembuang (drain valve) pada pemipaan uap harus dibuka.ÞYakinkanlah bahwa tidak ada terjadi bahaya Hummering air, atau bunyiÞ abnormal atau kebocoran setelah dibukanya keran stop utama. Pembukaan total kerangan uap uap utama secara tiba-tiba harusÞ dihindarkan. Yang dikhawatirkan kemungkinan turunnya tekanan secara tiba-tiba dan kenaikkan level air yang tiba-tiba, yang akan menyebabkan bahaya lanjutan.
Fungsi dari digester adalah :
a)
Untuk melepaskan daging buah dari nut (biji )
b)
Untuk melumatkan buah agar efisien dalam proses pengempaannya
c)
Untuk menaikkan temperature buah
d)
Untuk melepaskan sel-sel minyak dari sel daging buah
e)
Untuk mengalirkan sebagian minyak yang terbentuk di digester sehingga
mengurangi volume pengempaan .
Digester
merupakan sebuah tabung silinder vertical yang didalam nya dipasang pisau-pisau
pengaduk. Dalam digester terdapat beberapa tingkat pisau yang terikat pada
poros dan di gerakkan oleh motor listrik. Pisau bagian atas digunakan untuk
mencacah/melumat borondolan, dan pisau bagian bawah (Stirring arm bottom)
digunakan untuk mendorong massa keluar dari ketel adukan menuju screw press
Untuk memudahkan pencacahan/pelumatan diperlukan panas 90-95oC, yang menggunakan tekanan uap langsung sebesar 3 kg/cm2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengadukan, yaitu :
Untuk memudahkan pencacahan/pelumatan diperlukan panas 90-95oC, yang menggunakan tekanan uap langsung sebesar 3 kg/cm2. Faktor-Faktor yang mempengaruhi pengadukan, yaitu :
a)
Kematangan buah yang direbus, jika buah mentah maka daging buah sulit dilepas
dari nut dan sulit dilumat.
b)
Volume digester minimal ¾ penuh
c)
Waktu pengadukan pada digester yang baik adalah ±20 menit.
d)
Temperature yang terlalu rendah dapat mengakibatkan minyak sulit dipress karena
kekentalan minyak rendah.
BWT - Anti korosi berfungsi untuk menghambat terbentuknya kerak pada boiler sekaligus memberikan perlindungan secara menyeluruh terhadap serangan korosi pada permukaan logam jenis besi dan tembaga maupun logam campuran pada boiler sistem / Hot water jenis resirkulasi . Chemical ini digunakan khusus untuk perawatan boiler.
ReplyDeleteSpesifikasi :
- Bentuk : Cair
- Kemasan : 30 Liter/pail
-chemical waste water treatment plant & water treatment plant
Untuk info lebih lengkap silahkan menghubungi nomer kami.(081310849918)
terimakasih.